5 menit renungan

5 menit renungan

Senin, 02 Agustus 2010

HERESICK

Aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa (Maz. 23:6).


Rumah...

Ada seorang pelajar perempuan yang sedang mengikuti camp pramuka di luar kota untuk berkemah (out bound). Karena ini adalah camp pertama kalinya, saat menjelang tidur malam, ia menangis dan gelisah. Hingga kakak pembina mendatanginya kemahnya dan bertanya untuk menenangkannya, "Dik, apakah kamu homesick (kangen rumah), ya?" Lantas si anak itu menjawab, "Tidak, saya tidak homesick, tapi... saya heresick (tidak betah di sini)."

Hal yang sama terjadi pada anak bungsu kami, Rhys Salindeho, 2 tahun. Beberapa waktu yang lalu, saat kakak-kakaknya liburan sekolah, kami telah merencanakan untuk liburan ke luar kota di hotel yang berbintang. Kami telah membooking hotel itu jauh-jauh hari. Hotel yang bagus, suasana yang indah, udara yang sejuk dan panorama yang luar biasa indahnya!!! Hmm... Sungguh asyik dan happy banget deh! (kita pasti mempunyai perasaan yang sama, bukan!). Namun, di luar prakiraan kami, setelah kami sekeluarga tiba di kota tersebut dan beraktifitas liburan yang menyenangkan, malam harinya menjelang tidur Rhys tiba-tiba rewel ingin pulang... Heresick!!! :(

Beda pula dengan si Frodo dan Gollum Hobbit, nama-nama yang ada di dalam cerita fiksi terkenal, Lord Of The Rings, karya beken dari John R.R. Tolkien, selalu berangkat menuju petualangannya dengan menyanyikan, "Home is behind, The world ahead And there are many paths to tread..."


THINGS TO LEARN:

Rumah...

Berbicara soal rumah... Rumah adalah tempat kita berlindung, di mana kita merasakan kasih, pembinaan, keamanan dan kenyamanan dari sebuah keluarga. Karena sebagus-bagusnya rumah seseorang tidak senyaman rumah sendiri. Secara jasmani rumah segala-galanya bagi kita. Karena di rumah itu kita dibesarkan, di rumah itu juga kita dibina dan dididik. Kita mengalami banyak suka dan duka di rumah yang kita tempati. Namun berbeda dengan rumah secara rohani. Secara rohani rumah yang merupakan surga bagi orang yang percaya adalah rumah tujuan kita. Di mana kita meninggalkan dunia ini beserta segala isinya dan Tuhan menyediakan rumah yang kekal bagi kita, yang tidak ada lembah air mata, seperti janji-Nya yang tertulis dalam Why. 21:4, "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Artinya: sudah tidak ada HERESICK di surga. WOW... Sebuah janji yang membuat perjalanan iman kita semakin bergairah dan bersemangat.

Rumah yang kita tinggali ini sifatnya sementara atau fana. Tetapi rumah surga yang TUHAN YESUS janjikan, bagi yang telah menerima dan mempercayai-NYA sebagai Juruselamat, sifatnya abadi. Kebanyakan orang percaya memiliki pengharapan untuk bisa masuk ke rumah abadi yang Tuhan sediakan bagi kita. Tujuan hidup manusia adalah SURGA. Semakin kita mengarahkan pandangan ke surga, semakin kecil hasrat duniawi kita.


WISDOM WORDS:

Dave Egner: "Bagi orang Kristiani, ejaan paling tepat untuk surga adalah R-U-M-A-H. Ya, kita akan merasa begitu senang saat tiba di rumah!"
George Macdonald: "Udara satu-satunya bagi jiwa, yang di dalamnya ia bisa bernafas dan hidup, adalah kehadiran TUHAN dan Roh kebenaran: itulah surga kita, rumah kita, tempat kita yang paling benar."


johannes_djing Ministry


Sumber gambar:
http://www.cksinfo.com/clipart/entertainment/campingandhiking/camping.png
http://www.movieposter.com/posters/archive/main/17/MPW-8714
http://wallpapers.free-review.net/12__Stair_Way_To_Heaven.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar