5 menit renungan

5 menit renungan

Minggu, 15 Agustus 2010

THE ART OF GOSSIP

Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan. 2Kor. 12:20.


Ada sebuah kisah, di mana seseorang menceritakan gosip mengenai tetangganya dan dalam beberapa hari saja, seluruh lingkungan mengetahui ceritanya. Tetangganya itu tentu saja sakit hati.

Beberapa hari kemudian, orang yg menyebarluaskan gosip tersebut menyadari bahwa ternyata gosip itu tak benar. Dia menyesal, lalu datang kepada orang yang bijaksana untuk mencari tahu apa yang harus dilakukannya untuk memperbaiki kesalahannya itu.

"Pergilah ke pasar," kata orang bijak itu, "belilah kemoceng, kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulu ayam di kemoceng dan buanglah satu persatu di sepanjang jalan pulang." Meski kaget mendengar saran itu, si penyebar gosip tetap melakukan apa yg disuruh kepadanya.

Keesokan harinya orang tersebut melaporkan apa yg sudah dilakukannya. Orang bijak itu berkata lagi, "Sekarang pergilah dan kumpulkan kembali semua bulu ayam yang kau buang kemarin dan bawa kepadaku." Orang itu pun menyusuri jalan yg sama, tapi angin telah melemparkan bulu-bulu itu ke segala arah. Setelah mencari selama beberapa jam, ia kembali hanya dengan tiga potong bulu.

"Lihat 'kan?" kata orang bijak itu, "Sangat mudah melemparkannya, namun tak mungkin mengumpulkannya kembali, begitu pula dengan gosip. Tak sulit menyebarluaskan gosip, namun sekali gosip terlempar, 7 ekor kudapun tak dapat menariknya kembali."


THINGS TO LEARN:

Gosip itu ibarat paku yang ditancapkan ke tembok, ketika dicabut maka pakunya akan merusakkan tembok. Sama halnya dengan gosip yang dilontarkan dan disebarkan itu akan melukai hati orang yang digosipkan. TUHAN sendiri bersabda mengingkatkan kita, "Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu." Im. 19:16. Apabila seseorang kedapatan melakukan suatu kesalahan, maka kita tidak sepatutnya menyebarkannya ke permukaan umum, karena itu bukan tindakan yang bijaksana. Melainkan kita tegur empat mata, dan kita nasehati untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi dan membantu orang tersebut untuk memperbaiki kesalahannya.

Ingat ada pepatah spanyol yang mengatakan: "Apabila ada orang yang menggosipkan orang lain kepada kita, maka suatu ketika orang itu juga akan menggosipkan diri kita kepada orang lain juga." Jadi mengapa kita harus menggosipkan orang lain? Dan yang terpenting bukanlah apa yang kita katakan tentang orang lain, melainkan apa yang diketahui oleh Tuhan tentang kita.


WISDOM WORDS:

Hesoid: "Gosip itu jahat, menyenangkan dan mudah dibuat, tetapi ditanggung dalam kesedihan dan sulit untuk disingkirkan."
Will Rogers: "Satu-satunya saat yang paling tidak disukai oleh orang banyak adalah saat Anda menggosipkan mereka."


johannes_djing Ministry


Sumber:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKqgTIQTfbkNA1L3L340-bDQfnGKVowVlp88nB0tYofIaXBtU8QMWz-wf8KJKdHXhXfwybm7pr_7iAyKqqpQUHCaqx9QMqv_kcMbTXtsQfnAQUu1paJTueI1qzgSTIAjGqFIUUzKkNdQ/s1600/gossip2.gif
http://cache.thephoenix.com/secure/uploadedImages/The_Phoenix/Life/Lifestyle_Features/GossipGals_retroinside.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar