Ada aesop yang dapat kita ambil maknanya:
Seorang petani sedang mengemudikan gerobaknya di pinggir jalan yang berlumpur setelah hujan deras. Saat itu kuda-kudanya mengalami kesulitan untuk menyeret gerobak yang penuh muatan melalui lumpur yang dalam, dan akhirnya gerobak itu berhenti secara tiba-tiba ketika salah satu rodanya terperosok ke dalam lumpur.
Petani itu kemudian turun dari tempat duduknya dan berdiri di samping gerobak itu sambil memandang gerobaknya, tetapi tidak ada upaya dan usaha yang dilakukan oleh petani yang membawa gerobak tersebut untuk mengeluarkan roda itu dari dalam lumpur. Dia hanya mengutuk dirinya sendiri akan nasib malang yang menimpanya, lalu dia berteriak-teriak memanggil Hercules dengan suara keras untuk datang membantu dan menolongnya, saat itulah Hercules muncul, dan berkata, "Letakkan pundakmu di roda itu dan perintahkan kudamu untuk menariknya. Apakah kamu pikir kamu akan dapat memindahkan gerobak itu hanya dengan memandangnya dan mencercanya? Saya tidak akan menolongmu, kecuali kamu melakukan usaha untuk menolong dirimu sendiri."
Dan ketika petani itu menaruh pundaknya pada roda itu dan memerintahkan kudanya untuk menariknya, gerobak itu bergerak dengan sangat cepat dan akhirnya bisa keluar dari lumpur, dan dengan segera petani itu kembali mengendarai gerobaknya dengan hati yang senang karena mendapatkan satu pelajaran.
THINGS TO LEARN:
Dalam aesop di atas, sang petani malas berusaha mengangkat roda yang terjebak dalam lumpur, hingga ia disadarkan oleh Hercules akan kemalasannya itu.
Orang malas itu tidak mampu menolong dirinya sendiri, Ams. 19:24, "Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut." Mungkin akhir-akhir ini banyak perusahaan yang tutup, sehingga semakin banyak pula pengangguran. Nah, mereka yang telah kehilangan pekerjaan itu mempunyai dua pilihan yang sama besar peluangnya, pertama apakah dia mencari peluang usaha/pekerjaan lagi dan giat bekerja; atau patah semangat dan bermalas-malasan. Dalam kitab 2Tes. 3:10, rasul Paulus mengecam dengan tegas kepada orang-orang malas, "Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." Ingat: kemalasan itu penyakit yang mematikan!
Atau kasus lain, barangkali rutin pekerjaan kita saat ini memjemukan, kurang ada tantangan dan gairah lagi, sehingga kita mulai bermalas-malasan... Rasul Paulus juga mengingatkan kita untuk mengerjakan segala sesuatu dengan segenap hati seperti untuk TUHAN (Kol. 3:23). Jadi marilah kita mengerjakan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh seperti kepada TUHAN dan janganlah bermalas-malasan. TETAP SEMANGAT!!!
WISDOM WORDS:
Pepatah Yunani: "Kemalasan adalah induk dari kekurangan."
Pepatah Jerman: "Kemalasan adalah kunci bagi pintu kemiskinan."
johannes_djing Ministry
Malas.. Kemalasan.. Bermalas-malasan.. sebenarnya apa yang kita harapkan dari hal ini? Atau bisa jadi karena kita merasa kita adalah orang penting sehingga kemudian kita bisa berlaku seenaknya dengan meminta orang lain untuk menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan atas nama kedudukan atau jabatan yang kita miliki? Alasannya apa saja? Bisa beragam, seperti.......... https://www.itsme.id/kemalasan-dan-alasan-yang-tak-masuk-akal/
BalasHapus