5 menit renungan

5 menit renungan

Minggu, 18 Juli 2010

ORANG BODOH DIBUNUH OLEH SAKIT HATI

Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati. Ayb. 5:2.


Pada tahun 1975, pengadilan Sacramento mengeluarkan keputusan hukuman penjara kepada John F. Abercombie, karena dituduh mencuri daging babi di sebuah toko. Abercombie adalah pensiunan angkatan udara yang sangat berjasa bagi negaranya pada waktu perang dunia kedua berlangsung, dan ia juga adalah asisten pemimpin pasukan pengintai patroli jalan raya California.

Singkat cerita, beberapa waktu kemudian, setelah Abercombie mendekam di penjara, pengadilan dan hakim menemukan bahwa tuduhan dan keputusan yang diberikan kepada Abercrombie sama sekali salah. Dan akhirnya ia dibebaskan.

Tetapi tidak lama kemudian, di usia yang ke 53 tahun Abercombie meninggal dunia karena sakit hati yang mendalam. Dan teman-temannya mengatakan bahwa setelah tuduhan itu Abercrombie berubah. Dia kehilangan semangat hidup, kecewa berat, depresi dan akhirnya meninggal dunia karena serangan jantung. Pengadilan dan hakim sangat menyesal akan kecerobohan mereka, dan mengetahui bahwa Abercombie sebenarnya tidak bersalah.

Akhirnya, hakim memberi ganti rugi kepada keluarga Abercombie sebesar USD 107.000, karena mereka yakin bahwa kematian Abercrombie disebabkan oleh hatinya yang hancur.


THINGS TO LEARN:

Buat apa menyimpan sakit hati dan kekecewaan? Apa untungnya? Kita semua tahu, bahwa sering terjadi orang yang menyimpan sakit hati dan kekecewaan itu jatuh sakit dan bahkan sering pula bikin orang cepat mati. Bahkan Ayub dengan tegas mengatakan, "Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati,..." Nah, lalu apa gunakan menyimpan sakit hati? Yang rugi siapa kalau kita menyimpan sakit hati? Ya, tentu saja diri kita.

Sakit hati itu keputusan! Kita bisa memilih untuk sakit hati, tapi kita juga bisa memilih untuk tidak sakit hati. Itu semua adalah keputusan kita. Kalau kita selidiki sesungguhnya sakit hati itu tidak menambah sesuatu yang baik dalam kehidupan kita. Mengapa? Karena sakit hati membuat hati menjadi tawar (Kol. 3:21). Kalau hati menjadi tawar, maka berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan kita. Karena Firman Tuhan mengatakan, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan" (Ams. 4:23).

Itu sebabnya penting untuk kita menjaga hati tetap bersih dari segala sakit hati. Seperti Hana dari tahun ke tahun, Penina selalu menyakiti hati Hana (1Sam. 1:7). Tapi satu hal yang terbaik yang diambil oleh Hana, dia berdoa kepada Tuhan setiap pagi menyampaikan isi hatinya dan menyerahkannya pada Tuhan. Bagaimana dengan kita? Mungkin di antara kita, ada keluarga yang saling menyakiti hati, suami-istri saling menyakiti hati, orangtua-anak, kita dengan teman-teman di sekeliling kita atau bos-pegawai, dan lain sebagainya, mari serahkanlah semua sakit hati kita kepada Tuhan, maka Ia akan bertindak. Ampuni orang-orang yang bersalah kepada kita seperti Bapa di surga mengampuni kita. Memang tidak mudah, kita bisa saja mempunyai ribuan alasan untuk mempertahankan sakit hati itu... TAPI LAKUKANLAH PENGAMPUNAN SEKARANG! Dari pada kita menjadi ORANG BODOH dibunuh oleh sakit hati.


WISDOM WORDS:

Charles R. Gerber: "Pengampunan adalah aspek paling penting dari kekristenan. Jika Anda membuang pengampunan dari kekristenan, apa yang Anda punyai?"
Dag Hammarskjold: "Pengampunan adalah jawaban bagi mimpi kanak-kanak akan keajaiban yang mengutuhkan kembali apa yang sudah hancur, membersihkan kembali apa yang kotor."

johannes_djing Ministry

1 komentar: