5 menit renungan

5 menit renungan

Senin, 19 Juli 2010

SHUANG XI (DOUBLE HAPPINESS)

Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Mat. 19:6.


Seringkali kita melihat kaligrafi Tionghoa ini pada acara adat pernikahan Tionghoa, baik di dalam undangan, kartu ucapan terima kasih maupun sebagai dekoratif pada pelaminan atau gedung pesta pernikahan dari pasangan yang baru menikah. Kadang kaligrafi itu digunakan sebagai hiasan di rumah yang baru ditempati, atau sebagai hiasan perayaan Tahun Baru Tionghoa di berbagai tempat umum.

Tulisan kaligrafi Tionghoa itu, kalau di dalam bahasa Inggris mempunyai arti Double Happiness (Tionghoa Tradisional: 双喜, pinyin: shuāngxǐ, yang sering juga diterjemahkan sebagai Double Joy atau Double Happy).

Kaligrafi ini adalah suatu ligatur "囍", penggabungan 2 huruf Tionghoa 喜 (xǐ, artinya kegembiraan) yang dijadikan satu. Kalau berdiri sendiri, masing-masing punya makna "happy" atau senang/gembira. Ungkapan ini berasal dari Dinasti Tang kuno dan terbentuk karena ada sejarahnya (saya tidak membahas sejarahnya). Bila kedua karakter itu disandingkan menjadi satu, akan memberikan makna "baru" yaitu kesenangan ganda atau kebahagiaan yang berlipat. Ini maksudnya semacam doa restu dan permohonan agar orang yang tinggal di dalam rumah itu dan semua yang ada di dalamnya mendapatkan kebahagian besar, khususnya pengantin baru. Hal ini juga menggambarkan dua orang yang berbahagia sudah menjadi satu.


THINGS TO LEARN:

Saya membahas Shuang Xi (Double Happines) dari sudut pandang yang lain. Pada waktu dua manusia dipersatukan dalam ikatan-Nya yang kudus - pernikahan Kristen. Yang menjadi dasar ikatan pernikahan tersebut adalah kasih Kristus, karena hanya kasih Tuhan yang dapat menciptakan sebuah kehidupan pernikahan yang sejati. Pernikahan yang sejati dibutuhkan komitmen yang kuat, yaitu satu ikatan perjanjian untuk saling setia dalam keadaan suka maupun duka, sakit maupun sehat, kaya maupun miskin, menerima apa adanya dengan cinta kasih yang tulus dan murni.

Seringkali iblis ingin merusak covenant relationship dalam suatu pernikahan. Karena iblis tahu bahwa bila dua anak TUHAN digabungkan akan menjadi suatu kekuatan yang luarbiasa. Satu mengalahkan seribu, dua mengalahkan sepuluh ribu bukan dua ribu, artinya ada doble power yang didapat dari kesatuan - inilah kekuatan dari Double Happiness - SHUANG XI.

Itulah sebabnya iblis ingin menghancurkan komitmen yang sudah dibentuk. Iblis ingin memisahkan sepasang manusia yang telah dipersatukan oleh TUHAN. Perceraian merupakan gagasan iblis. Iblis mempunyai strategi untuk memisahkan Double Happiness ini menjadi masing-masing individu menikmati 'happy'nya sendiri-sendiri dengan egonya, contoh: terjadinya percekcokan dan perselingkuhan (karena salah satunya ingin 'happy' sendiri - tidak peduli terhadap pasangan sahnya).

Pernikahan merupakan gagasan dari TUHAN, dan Dia tidak pernah menginginkan perceraian dalam pernikahan. TUHAN ingin menciptakan keluarga yang bahagia. Jadi kalau dalam rumah tangga ada permasalahan, selisih paham, pertengkaran, ketidakcocokan dan lain sebagainya, jangan pernah berpikir untuk menyelesaikannya dengan cara mengambil jalan perceraian! TUHAN tidak pernah merancangkan rancangan kecelakaan (Yer. 29:11), jadi kalau dalam biduk rumah tangga kita mengalami persoalan, berpikirlah bahwa itu semua bermanfaat untuk mendewasakan satu dengan yang lain. Libatkan Tuhan dalam hubungan perrnikahan kita dan jadikan Tuhan sebagai landasan dalam pernikahan kita. Ingat: ada Double Power dalam Double Happiness! SHUANG XI!


WISDOM WORDS:

Larry & Nordis Christenson: "Taatilah... dan cintailah. Inilah kekuatan dari pernikahan Kristiani. Pernikahan Kristiani tidak mengharapkan kelanggengan dari dirinya sendiri dengan bergantung pada perasaan kita yang berubah-ubah."
Barbara Bush: "Sukses Anda sebagai keluarga, sukses kita sebagai masyarakat, tergantung kepada bukan apa yang terjadi di Gedung Putih, melainkan apa yang terjadi di dalam rumah Anda."


johannes_djing Ministry


Sumber:
Wikipedia
http://paulusnlinda.blogspot.com/2009/08/double-happiness.html

1 komentar: