5 menit renungan

5 menit renungan

Rabu, 30 Juni 2010

TIDAK DAPAT DILAKUKAN SEORANG DIRI

Berdua lebih baik daripada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya. Pkh. 4:9-10.


Beberapa anak sedang jalan-jalan di hutan ketika mereka temui sebagian dari rel kereta api sudah tidak digunakan. Salah seorang anak itu mencoba berjalan di atas rel tersebut. Setelah beberapa langkah, ia kehilangan keseimbangan. Yang mencoba, dan juga jatuh. Yang lain menertawakan.

"Aku berani taruhan bahwa kamupun takkan bisa," katanya. Satu per satu, anak-anak itu mencobanya, tetapi semua gagal. Bahkan yang paling atletispun di antara mereka, tidak bisa berjalan lebih dari selusin langkah sebelum tersandung.

Lalu dua anak mulai saling berbisik-bisik, dan salah seorang dari mereka menantang yang lain, "Aku bisa berjalan di atas rel itu sampai ujungnya; dia juga bisa," katanya sambil menunjuk temannya.

"Tidak mungkin deh," kata yang lain.

"Ayo taruhan cokelat!" kata anak ini, dan yang lain menerima.

Lalu kedua anak yang menantang ini naik ke atas rel tersebut, dan saling berpegangan, mereka berjalan di atas rel tersebut hingga ke ujungnya. Sebagai individu, mereka sama-sama tak dapat memenuhi tantangannya. Tetapi dengan bekerja bersama-sama, mereka dengan mudah.

THINGS TO LEARN:

Bagaimana kita menghadapi hambatan dalam hidup ini? Apakah kita berjuang sendiri untuk mencapai kemenangan atau kita bekerja sama dengan sesama dan saling mendukung hingga mencapai garis akhir?

Ketika kita bekerja sama dan berbagi tugas, maka efeknya dapat saling melipatgandakan hasil. Berdua lebih baik dari pada seorang diri. itu sebabnya kita perlu bekerja sama dengan orang lain, karena dengan bekerja sama akan memudahkan kita untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan dengan hasil yang menakjubkan. Demikian pula dalam hidup berjemaat, rasul Paulus mengatakan, "Mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau."" (1Kor. 12:21). Rasul Paulus menggunakan ilustrasi bagian-bagian tubuh manusia sebagai individu-individu di dalam gereja - tubuh Kristus. Kita masing-masing mempunyai sifat yang berbeda dan unik. Tetapi kita secara kesatuan membentuk satu tubuh yang saling melengkapi. Jadi sebenarnya kita itu saling membutuhkan anggota tubuh yang lain. Tidak bisa berdiri sendiri! Marilah kita belajar untuk bekerja sama dengan rekan sekantor, sepelayanan, seorganisasi dan lain sebagainya.


WISDOM WORDS:

John C. Maxwell: "Kalau Anda bekerja sendirian, Anda kehilangan banyak peluang menang." Henry Wadsworth Longfellow: "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh."


johannes_djing Ministry

Sumber: John C. Maxwell - "The 17 Essential Qualities Of A Team Player"

Selasa, 29 Juni 2010

KOMPETISI Vs MURAH HATI

Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Luk. 10:33.


Eugenio Monti (23/01/1928 - 01/12/2003) adalah pemain kereta luncur dari tim Italia. Pada Olimpiade Musim Dingin 1964 di Innsbruck, Monti membuat sebuah sejarah dalam suatu perlombaan yang penuh dengan persaingan yang ketat, yaitu menolong pesaingnya.

Pada putaran pertama pada Olimpiade itu, tim Italia mendapat angka tinggi. Yang bersaing ketat dengan tim Inggris, Tony Nash dan Robin Dixon. Pada putaran kedua, Monti dan rekan setimnya, Sergio Siopaes, mendapat urutan pertama untuk meluncur. Saat itu, semua penonton yakin bahwa tim Italia akan mampu memenangi medali emas.

Namun pada saat tim Inggris sedang mempersiapkan diri untuk melakukan luncuran putaran kedua, mereka mempunyai problem, di mana ada sebuah baut as belakang mereka pecah pada luncuran putaran pertama dan mereka tidak mempunyai baut pengganti. Nash dan Dixon patah semangat dan tidak punya pilihan lain, selain keluar dari perlombaan. Tetapi Monti yang sudah selesai meluncur dan berada di kaki bukit mendengar apa yang dialami oleh tim Inggris. Ia melakukan sesuatu diluar dugaan semua orang, Monti melepaskan sebuah baut as belakang kereta luncurnya sendiri, dan mengirimkannya ke atas dan diberikan kepada pesaingnya. Segera Nash dan Dixon memasang baut itu dan melakukan luncurannya... Tim Inggris, Nash dan Dixon, berhasil memenangi medali emas, sedangkan Monti dan Sergio berada di peringkat ketiga.
Setelah itu peristiwa itu, pers dan publik Italia mengkritik keras atas tindakan Monti tersebut. Namun Monti menjawab semua orang, "Nash tidak menang karena saya memberi baut. Nash menang karena ia meluncur dengan cepat." Tapi itu bukan satu-satunya tindakan kemurahan hati Monti yang tanpa pamrih terhadap pesaingnya. Dalam kompetisi kereta luncur empat orang, tim Kanada yang dipimpin Vic Emery, juga mengalami as kereta luncur yang rusak dan akan didiskualifikasi. Namun sekali lagi, Monti datang dengan suku cadangnya untuk menyelamatkan tim Kanada. Kereta luncur mereka segara diperbaiki dan tim Kanada memenangkan medali emas. Kembali Monti dan timnya mendapat peringkat ketiga.

Atas sikap kemurahan hati dan sportifitasnya itu, Monti mendapat medali Pierre de Coubertin, salah satu penghargaan paling mulia yang diberikan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) kepada atlet Olimpiade yang menunjukkan semangat sportifitas di acara Olimpiade. Medali ini diresmikan pada tahun 1964 juga.


THINGS TO LEARN:

Apa yang dilakukan Monti adalah suatu tindakan yang luar biasa di tengah suatu perlombaan yang penuh kompetisi. Kehidupan di dunia ini penuh diselimuti dengan kompetisi. Semua berlomba-lomba menjadi yang terunggul. Kita lihat tim sepak bola dari masing-masing negara berkompetisi untuk merebut tropi FIFA World Cups 2010, semua stasiun TV berkompetisi menyajikan siaran untuk menarik pemirsa, demikian pula dalam dunia bisnis antar perusahaan berkompetisi untuk merebut hati konsumennya. Tidak salah! Itu memacu kita agar menjadi yang terbaik.

Dalam perikop Luk. 10:25-37, orang Samaria yang murah hati, di mana dalam kehidupan orang Yahudi saat itu adalah sangat "berkompetisi" orang Samaria. Orang Yahudi umumnya memandang rendah orang Samaria, sebab mereka merupakan keturunan dari orang bukan Yahudi dan karena cara beribadah mereka berbeda dengan cara beribadah orang Yahudi ortodoks. Pada saat ada sesama orang Yahudi yang sedang menderita, baik imam maupun orang Lewi, yang notabene juga orang Yahudi, mereka tidak memiliki belas kasihan dan kemurahan hati untuk menolong sesamanya itu. Namun, orang Samaria yang dipandang hina oleh bangsa Yahudi, justru datang menolong dan membiayai perawatan orang Yahudi yang malang itu.

Perumpamaan ini menekankan bahwa dalam iman dan ketaatan yang menyelamatkan terkandung belas kasihan dan kemurahan hati kepada mereka yang membutuhkannya. Kita dipanggil untuk mengasihi TUHAN, namun di dalamnya terkandung juga makna untuk mengasihi orang lain juga (ay. 27 dan 37). Dalam 1Yoh. 3:16-20 ditegaskan pula, "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?..." Marilah pada hari ini dalam situasi yang penuh kompetisi untuk menjadi yang terbaik, kita sebagai anak-anak TUHAN tetap memiliki belas kasihan dan kemurahan hati kepada orang-orang yang memerlukan bantuan.


WISDOM WORDS:

Bill McCartney: "Kita tidak datang untuk saling bersaing. Kita datang untuk saling melengkapi."
D.L. Moody: "Lakukan semua kebaikan yang Anda dapat perbuat, kepada semua orang yang dapat Anda berikan, dengan semua cara yang dapat Anda tempuh, selama mungkin yang Anda bisa kerjakan."


johannes_djing Ministry


Sumber:
Wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Eugenio_Monti
http://en.wikipedia.org/wiki/Bobsleigh_at_the_1964_Winter_Olympics

Senin, 28 Juni 2010

MELIHAT SELUMBAR

Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimana engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." Luk. 6:41-42.


Suatu ketika seorang guru bijak hendak menguji para muridnya. Ia masuk ke dalam kelas dan berdiri di depan whiteboard yang masih bersih, lalu ia membuat sebuah bulatan hitam yang kecil di tengah-tengah whiteboard itu. Kemudian ia bertanya kepada murid-muridnya, "Apakah yang kalian lihat di whiteboard ini?" Anak-anak sekelas serentak menjawab, "Kami melihat sebuah noktah hitam!!!"

Guru yang bijak itu sambil tersenyum menjelaskan kepada murid-muridnya, "Anak-anakku, pada umumnya manusia sangat suka melihat noktah hitam ini dari pada whiteboard putihnya. Itu membuktikan bahwa manusia suka melihat kesalahan atau kelemahan orang lain, meskipun hanya sekecil seperti noktah hitam ini. Whiteboard putih yang besar ini, seolah-olah tertutup oleh noktah hitam ini. Marilah anak-anakku, kita belajar untuk melihat hal-hal positif dari orang lain dari pada melihat hal yang negatifnya."


THINGS TO LEARN:

Komentar murid-murid adalah sebuah gambaran umum sifat manusia yang sangat senang melihat kesalahan dan kelemahan orang lain dari pada kesalahan dan kelemahannya sendiri.

Melalui nats di atas, Yesus menasihati kita agar mau menginstropeksi diri dulu atau mengeluarkan balok di mata kita terlebih dulu sebelum melihat selumbar di mata orang lain. Jika kita selalu melihat selumbar di mata orang lain, tanpa melihat balok di mata kita sendiri, itu sama saja kita merasa diri paling benar. Dan apabila kita sudah memiliki perasaan diri paling benar, itu sama saja kita sudah congkak. Kalau kita congkak, "Raja Surga... yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak." (Dan. 4:37). Jadi janganlah kita menuntut orang lain untuk mempunyai standar tinggi, tanpa kita lebih dahulu mempunyai standar tersebut. Karena makin tinggi standar yang kita buat bagi sesama, maka semakin tinggi pula standar yang harus kita penuhi. Daripada kita mencari-cari kesalahan orang lain yang dapat dikritik dan dihakimi, lebih baik kita melihat keberadaan diri kita sendiri di hadapan Allah. Ingat bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna.


WISDOM WORDS:


Seneca: "Kita menyimpan keburukan-keburukan orang lain di dalam mata kita, sedangkan milik kita sendiri kita simpan di balik punggung kita."
Thomas A Kempis: "Betapa jarangnya kita mempertimbangkan saudara kita selaras dengan cara kita mempertimbangkan diri kita sendiri."


johannes_djing Ministry

Jumat, 25 Juni 2010

MY LIFE LIST

Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan. Ams. 13:12.


Suatu sore di Los Angeles tahun 1940, ada seorang anak berusia 15 tahun, yang bernama John Goddard (1925), sedang berinspirasi di meja dapurnya dan menulis tiga kata pada kertas kuning, "My Life List." Di bawahnya ia menulis 127 sasaran hidupnya (klik URL ini: http://www.johngoddard.info/life_list.htm).

Ini bukan sasaran yang sederhana dan mudah. Ia menyebutkan mendaki gunung tinggi di dunia, menjelajah ke sungai terpanjang di dunia, uji coba pesawat tercepat di dunia, berlari satu mil dalam 5 menit, membaca Alkitab dari sampul ke sampul dan membaca seluruh Encylopedia Britannica, bermain piano Clair de Lune dan lain sebagainya.

Setelah lulus dari University of Southern California, jurusan antropologi dan psikologi, Goddard mempelajari budaya semua bagian dunia. Selain itu, ia telah menaiki 12 puncak gunung tertinggi di dunia, melakukan 14 ekspedisi ke daerah terpincil, melintasi 15 sungai berbahaya di dunia, mengunjungi 120 negara, mempelajari 260 suku primitif dan melakukan perjalanan lebih dari 1 juta mil selama sepanjang petualangannya. Ia juga melayani sebagai seorang misionaris untuk gerejanya dan pembicara motivasi.

Dalam mewujudkan sasaran hidupnya itu tidaklah mudah dan suatu pekerjaan yang berbahaya. Goddard telah digigit oleh ular derik, tertindih gajah, terjebak dalam pasir apung, jatuh dari pesawat, terjebak dalam gempa bumi dan hampir tenggelam 2 kali pada saat berarung jeram. Tetapi hasrat besar untuk menemukan ilmu pengetahuan yang baru dan melengkapi daftar sasaran hidupnya telah mendorong Goddard sedemikian rupa meskipun menghadapi berbagai bahaya.

Sekarang, setelah beberapa tahun kemudian, ia telah menyelesaikan 109 dari 127 sasaran hidupnya, suatu catatan yang mengesankan bagi semua orang. Ia adalah orang pertama dalam sejarah untuk mengeksplorasi seluruh sungai terpanjang di dunia, Sungai Nil, dalam ekspedisi sepanjang 4.160 mil, di mana Los Angeles Times menyebutnya sebagai "Petualangan Paling Menakjubkan Dari Generasi Ini." Goddard juga adalah orang pertama menjelajahi Sungai Kongo. Ia juga berhasil mencapai rekor kecepatan 1.500 mph dengan pesawat F-111 Fighter-Bomber dan mencapai ketinggian 63.000 kaki dengan pesawat F-106 Delta Dart. Goddard mendapat penghargaan dari AS Junior Chamber of Commerce. Ia juga memiliki Adventurer's Club of Los Angeles, the Adventurer's Club of Chicago, the Explorer's Club of New York, the Savage Club of London, the Royal Geographic Society, the French Explorer's Society, the Archaeological Society, the Mach II Club, the Sigma Chi Fraternity dan lain sebagainya.


THINGS TO LEARN:

Real story di atas memberi teladan yang baik bagi kita, untuk menulis semua impian kita di atas kertas. Mungkin daftar impian kita tidak sebanyak John Goddard, tapi kalau kita tidak memiliki impian dan menulisnya di atas kertas, kita hanya memiliki sedikit motivasi untuk mengejarnya. Tanpa impian yang jelas, artinya kita tidak mempunyai sasaran yang jelas. Hal ini menyebabkan kita hidup tanpa pengharapan apa pun.

Sasaran yang jelas dan tertulis itu dapat memberi dorongan hasrat dan pengharapan bagi kita untuk melangkah maju, karena masa depan kita sungguh ada, dan harapan kita tidak akan hilang. Kalau kita memiliki impian dan berjuang keras untuk meraihnya, maka saat kita berhasil mencapainya, itu bagaikan pohon kehidupan bagi kita, seperti tertulis pada nats di atas, "tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan." Nah, untuk mewujudkan impian kita, kita harus memulai dengan menentukannya terlebih dahulu apa impian kita 5-10 tahun ke depan, dengan merenung, menimbang dan berdoa untuk minta hikmat Tuhan (Ams. 8:14).



WISDOM WORDS:

John C. Maxwell: "Semakin luas visi seseorang, makin besar pula potensi dalam dirinya."
Ralph Waldo Emerson: "Dunia terbuka lebar bagi mereka yang tahu arah yang dituju."


johannes_djing Ministry


Sumber:
http://www.johngoddard.info/ dan God's Little Devotional Book for Leaders

Kamis, 24 Juni 2010

#1 HIS KINGDOM AND HIS RIGHTEOUSNESS

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Mat. 6:33.


Menjelang tengah malam pada tanggal 29 Desember 1972, pesawat Eastern Airlines dengan nomor penerbangan 401 sedang mendekati bandara Miami dalam keadaan normal. Pesawat tersebut membawa 163 penumpang beserta 13 awak pesawat. Kelihatannya persiapan pendarat itu berjalan normal-normal saja. Sampai tibalah saatnya pilot harus menurunkan roda pesawat. Lampu penunjuk tanda roda sudah turun, tetapi ternyata tidak menyala. Karena proses pendaratan berlangsung di atas Florida Everglades, sama sekali tidak ada cahaya dari luar yang bisa membantu melihat rodanya sudah turun atau belum.

Keputusan harus segera diambil. Pasalnya, kalau tidak ada kepastian bahwa rodanya sudah turun dan masih dalam keadaan terkunci, pendaratan akan sangat berbahaya. Akhirnya kapten memutuskan untuk terbang memutar agar bisa memiliki waktu untuk membuat perkiraan secara manual.

Pilot dan awaknya tahu bahwa hanya ada dua kemungkinan penyebab lampu penunjuk tidak menyala. Kemungkinan pertama adalah roda pendaratannya itu memang belum turun dan masih terkunci. Kemungkinan kedua adalah bohlam lampunya rusak atau mati. Para pilot mulai memeriksa lampunya. Mereka juga menggerak-gerakkan lampu penunjuk itu. Harapannya, siapa tahu lampu itu bisa menyala. Tapi, ternyata tidak. Akhirnya diputuskan untuk mengganti lampunya. Tujuannya adalah untuk melihat apakah kalau diganti akan ada perubahan. Mereka terlalu terfokus pada usaha menggantikan lampu yang rusak dan tidak menyadari bahwa fungsi auto pilot tanpa sengaja dinonaktifkan dan ternyata pesawat itu mulai menurun. Tiba-tiba saja, pesawat dengan nomor 401 penerbangan itu jatuh di daerah Eveglades, kurang lebih 30 kilometer dari bandara Miami!

Semua yang ada di cockpit begitu fokus pada lampu yang hanya berharga 3 dolar, sehingga tidak ada yang menyadari bahwa mereka sedang menerbangkan pesawat.

Malam itu ke 96 penumpang dan lima awak pesawat tewas dalam kecelakaan, hanya karena para pilot tidak memperhatikan prioritas. Mereka mengalihkan perhatiannya pada sesuatu yang mendesak, sehingga lupa akan hal yang penting!


THINGS TO LEARN:

Dalam kehidupan kita ini, terkadang aktivitas kerja atau hal-hal yang sepele dapat mengaburkan prioritas hidup kita, sehingga kita terjerumus pada suatu pola rutinitas bahkan lebih parahnya lagi, hal itu dapat menjauhkan kita dari Kehendak Tuhan. Nah, pertanyaannya apa yang menyebabkan kita beralih dari prioritas utama kita? Apa yang menyebabkan kita tidak fokus pada prioritas utama? Mungkin:
  1. Rasa kuatir,
  2. Sakit hati,
  3. kesombongan,
  4. Harta benda,
  5. Hedonisme... atau hal-hal lainnya?
Ingat: Yesus mengajarkan kepada kita, agar menempatkan kehendak Bapa menjadi prioritas utama dalam hidup kita, seperti tertulis pada nats di atas.

Hubungan dengan Tuhan hendaklah menjadi prioritas utama dalam hidup kita. Dengan cara demikian, sikap hati, pikiran dan tindakan kita akan mempengaruhi hari-hari kita. Menempatkan prioritas yang tepat akan membantu jalannya hidup kita. Kalau kita salah menempatkan prioritas yang utama, maka akan berdampak pada masa depan kita.

Pdt. Jerimia Rim, alm. (pendiri Gereja Kristen Perjanjian Baru), pernah mengatakan ada 4 aspek yang menjadi prioritas dalam kehidupan kita:
  1. Aspek rohani,
  2. Aspek pribadi dan keluarga,
  3. Aspek bisnis/profesi/pekerjaan,
  4. Aspek pelayanan.
Prioritas ini jangan dibolak balik dalam kehidupan kita, begitu kita balik, maka hasilnya akan berbeda dan kita semakin jauh dari Kehendak Tuhan. Kalau kita memprioritaskan Kerajaan Allah dan Kehendak Tuhan artinya kita telah menempatkan hal-hal lain di dalam sudut pandang yang benar. Dan Tuhan Yesus layak mendapat prioritas utama dalam hidup kita, karena Dialah "Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan." (1Tim. 6:15). Mari cek dan ricek dalam diri kita, apa prioritas hidup kita hari ini dan masa yang akan datang?


WISDOM WORDS:


Vernon Grounds: "Jika kita memprioritaskan hubungan kita dengan Tuhan Yesus Kristus, maka Dia akan membentuk kita menjadi umat yang sesuai dengan kehendak-Nya."
Henry Drummond: "Akhir dari kehidupan bukanlah untuk menolak diri sendiri, juga bukan untuk menjadi benar, bukan untuk melakukan 10 Perintah Tuhan - hanya melakukan kehendak Tuhan."


johannes_djing Ministry


Sumber cerita:
Jim Dornan - "Piano On The Beach".

Rabu, 23 Juni 2010

BERTOLONG-TOLONGLAH

Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! Maz. 41:2.
Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Gal. 6:2.


Sepanjang hidupnya, Christopher James Greicius bermimpi untuk menjadi seorang perwira polisi. Tapi ia menghadapi hambatan yang sangat besar. Pada tahun 1980, waktu Chris Greicius berumur 7 tahun, ia sedang dirawat karena leukimia, dan diperkirakan takkan hidup lama.

Ketika itu seorang US Customs Officer, Tommy Austin, yang adalah teman baik ibu Chris, Linda Bergendahl-Pauling, ingin mengangkat semangat hidup Chris dan berjanji agar Chris sedekat mungkin dengan impiannya. Austin segera menghubungi Ron Cox, seorang petugas polisi di "Arizona Department of Public Safety" (DPS), dan mengatur bersama-sama agar impian Chris dapat terwujud.

Pada tanggal 29 April 1980, Austin dan kelompok peduli sesama dari DPS menyambut Crhis dengan 3 mobil polisi dan sebuah motor polisi yang dikendarai oleh Frank Shankwitz. Lalu Chris diajak berkeliling kota dengan halikopter polisi. Dan hari itu juga Chris diambil sumpah sebagai anggota kehormatan petugas patroli DPS yang pertama dalam sejarah negara.

Tidak berhenti sampai di situ, keesokan harinya, Cox meminta bantuan perusahaan yang membuat seragam polisi untuk membuatkan seragam khusus untuk Chris. Pemilik toko dan 2 penjahit bekerja sepanjang malam untuk menyelesaikannya. Para polisi memberikan seragam untuk Chris pada tanggal 1 Mei. Chris sangat gembira. Pada hari itu juga mereka mengatur tes kemahiran sepeda motor agar Chris bisa mendapat pin wings di seragamnya. Tidak perlu dikatakan lagi, Chris lulus ujian sepeda motor walau dengan sepeda motor bateraynya.

Pada tanggal 2 Mei, Chris kembali ke rumah sakit. Dan keesokan harinya Chris meninggal di rumah sakit dengan muka tersenyum dan seragamnya ada di dekatnya, karena impiannya menjadi kenyataan dan mendapatkan pengharapan, kekuatan dan sukacita yang datang dari menerima keinginannya.

Polisi DPS, Frank Shankwitz, sedih atas kematian teman kecilnya itu, tetapi bersyukur bahwa ia telah sempat membantu Chris. Dan ia juga sadar bahwa ada banyak anak-anak yang keadaannya serupa dengan Chris. Itu yang mendorong Frank Shankwitz untuk mendirikan Make-A-Wish Foundation bersama Linda Bergendahl-Pauling dan Scott Stahl. 20 tahun semenjak itu, Yayasan Make-A-Wish mewujudkan 80.000 impian anak-anak dengan kondisi medis yang parah.

THINGS TO LEARN:

Berbahagialah orang yang peduli dengan sesamanya, apalagi dapat memberi nilai tambah bagi kehidupan mereka, seperti yang dilakukan Make-A-Wish. Hal yang sama telah dilakukan oleh Pdt. Daniel Alexander dan Louise, istrinya, dalam pelayanannya di kota Nabire, Papua. Hatinya dipenuhi belas kasihan untuk masa depan orang Papua. Di kota ini, ia membangun rumah sakit, sekolah dengan pola asrama bagi anak-anak di Papua tanpa bayar.

Ada banyak orang di sekitar kita yang membutuhkan jamahan dan bantuan kita. Kita mungkin tidak punya banyak uang, tetapi kita dapat memberi diri kita untuk melayani mereka. Kita bisa bisa membantu orang lain mewujudkan impian mereka dan menjadikan mereka seseorang yang berarti. Kita tidak dapat hidup untuk diri kita sendiri. Bayangkan mereka yang hidup bagi dirinya sendiri, yang selalu berusaha memperoleh keuntungan dan mencari kesenangan pribadi. Bandingkan dengan mereka yang memberi diri bagi orang lain. Manakah di antara mereka yang memiliki ketenangan, dan sukacita dalam diri mereka?

Memberi adalah ukuran kasih yang sejati. Menerima orang lain sebagai suatu pribadi yang bernilai merupakan hal yang penting bagi orang Kristen. Selagi kita diberi kelebihan bantulah orang lain, semampu kita dan serahkan selebihnya pada Allah dalam doa, agar mereka menjadi seseorang. Karena Yesus sendiri mengatakan, "Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Mat. 25:40.


WISDOM WORDS:


John C. Maxwell: "Tak ada yang lebih berharga - atau lebih besar imbalannya - daripada memberi nilai tambah bagi kehidupan sesama."
George Bush: "Gunakan kekuatan untuk menolong orang lain. Karena kita telah diberi kekuasaan tidak untuk mengejar tujuan kita sendiri atau untuk membuat sebuah pertunjukan yang hebat di dunia ataupun untuk sebuah nama. Tetapi, untuk satu kegunaan kekuasaan adalah untuk melayani sesama."


johannes_djing Ministry

Selasa, 22 Juni 2010

HARGAI SEMUA PELAYANAN TUHAN

Ketika kami tiba di Yerusalem, semua saudara menyambut kami dengan suka hati. Kis. 21:17.
Stefanus dan keluarganya adalah orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya, dan bahwa mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus....karena itu taatilah orang-orang yang demikian...karena mereka menyegarkan rohku dan roh kamu. Hargailah orang-orang yang demikian. 1Kor 16:15b-18.


Michael Broome seorang pembicara motivasi yang terkenal mengisahkan cerita ini dan diceritakan kembali oleh Alice Grey dalam bukunya "Stories For The Heart #2":

Seorang dokter misi telah mengabdikan dirinya selama 40 tahun sebagai dokter sekaligus mewartakan Kabar Baik di desa-desa yang masih primitif di Afrika. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri pelayanannya. Ia mengirim telegram lebih dulu untuk memberitahukan bahwa ia akan pulang menggunakan kapal. Ia juga menginformasikan tanggal dan waktu kedatangannya.

Sementara ia menyeberangi lautan Atlantik, ia mengenang kembali tahun-tahun yang telah ia jalani dalam menyembuhkan orang-orang di Afrika, baik secara fisik maupun rohani. Kemudian pikirannya kembali membayangkan penyambutan besar-besaran yang pasti sedang menantinya di Amerika sebab ia belum pernah pulang selama 40 tahun itu.

Sementara kapal merapat di pelabuhan, hati pria tua itu menjadi begitu berbunga-bunga saat menyaksikan penyambutan kepulangannya yang telah dipersiapkan. Kerumunan orang banyak telah berkumpul. Spanduk besar terentang di situ dengan tulisan "Selamat Datang." Ketika pria itu menginjakkan kakinya di dermaga dan menantikan suara sorak-sorai, hatinya segera menjadi kecut. Tiba-tiba ia menyadari bahwa orang-orang itu tidak berkumpul untuk menyambut dirinya melainkan seorang bintang film yang juga turun dari kapal yang sama.

Ia menanti dalam kepedihan dan dengan hati yang terluka. Tak seorang pun datang untuk menyambutnya. Ketika kerumunan orang banyak itu sudah meninggalkan tempat, si pria tua itu menunggu sendirian. Ia menengadahkan wajahnya ke arah surga, lalu berkata, "Ya Tuhan, setelah bertahun-tahun saya menyerahkan hidup saya bagi sesama, apakah terlalu berlebihan jika sekarang saya mengharapkan satu orang - hanya satu orang saja - berada di sini untuk menyambut kepulangan saya?"

Dalam keheningan hatinya, sepertinya ia mendengar suara Allah berbisik kepadanya, "Kau belum pulang. Kalau kau pulang kepada-Ku, kau akan disambut."


THINGS TO LEARN:

Umumnya orang hanya menghargai suatu bentuk pekerjaan atau pelayanan yang tampil di atas panggung, yang penuh kepopuleran. Namun, banyak pekerjaan dan pelayanan Tuhan yang berada jauh di atas gemerlap panggung yang perlu juga mendapat penghargaan, seperti pelayanan di bidang pendoa syafaat, usher, sound system, accounting, guru-guru, pelayanan misi ke daerah-daerah terpencil dan lain sebagainya. Pelayanan mereka tidak begitu populer, namun Tuhan menghendaki kita untuk menghargai dan memberi 'recognize' juga kepada mereka.

Kita harus belajar seperti jemaat di Yerusalem, yang menyambut dengan sukacita para pekerja dan pelayanan Tuhan. Jemaat, rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem menghargai jerih payah para utusan Pekabar Injil (Kis. 15:4). Rasul Paulus pun mengingatkan jemaat di Korintus untuk menghormati dan menghargai Stefanus beserta keluarganya yang telah memberikan hidup untuk melayani jemaat di Korintus, seperti nats di atas. Menerima dan menghargai para pelayan Tuhan itu penting dalam kehidupan berjemaat.

Dalam kehidupan kekristenan kita, menerima, memandang dan menghargai orang lain sebagai seorang pribadi adalah hal yang sangat penting. Seperti Yesus yang memandang penting setiap pribadi orang, contoh: Yesus mau menyambut anak-anak kecil dalam Markus pasal 9 dan bahkan mau menerima seorang pemungut cukai yang penuh dosa, yang bernama Zakheus (Luk. 19:1-10). Yesus bisa saja menghiraukan Zakheus yang bertubuh pendek (tidak normal), namun saat Yesus melihatnya di atas pohon, lalu memanggil namanya dan bahkan mau menumpang di rumahnya.

Demikian pula dalam penerapan kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di kantor, kita perlu belajar untuk menghargai para pekerja di lingkungan kita, mungkin mereka pekerja yang rendahan atau sebagai bawahan kita, tapi Tuhan menginginkan kita untuk menghargai dan memberi 'recognize' juga kepada mereka. Karena mereka juga membantu secara tidak langsung kesuksesan kita. Itu sebabnya penting bagi kita untuk menghargai orang lain. Ingat: kalau kita ingin dihargai, hargailah orang lain terlebih dahulu.


WISDOM WORDS:

Brennan Manning: "Seorang kristiani yang tidak semata-mata melihat, tetapi memandang pribadi orang lain berarti sedang menyampaikan bahwa ia menghargai orang tersebut sebagai pribadi, bukan sekedar suatu benda."
Donald Laird: "Bantulah orang lain untuk meningkatkan harga diri mereka. Kembangkan keterampilan Anda untuk membuat orang lain meras dirinya penting. Hampir tidak ada pujian lebih tinggi yang Anda dapat berikan kepada orang lain selain membantunya menjadi lebih berguna dan menemukan kepuasan karena merasa dirinya berguna."


johannes_djing Ministry

Senin, 21 Juni 2010

DOA ORANG BENAR DAN JUJUR

TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya. Ams. 15:29. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya. Ams. 15:8.


George Muller (27/09/1805 - 10/03/1898) adalah seorang penginjil Kristen dan Direktur Panti Asuhan di Bristol, Inggris, yang selama hidupnya telah mengasuh sebanyak 10.024 anak yatim. Ia juga menyediakan pendidikan kepada anak-anak yang miskin dan mendirikan 117 sekolah pendidikan Kristen (sumber: Wikipedia).

Tatkala George Muller hampir meninggal dunia, teman dekatnya yang adalah seorang pendeta bertanya, "Di sepanjang hidupmu, permohonan apakah yang belum dikabulkan Tuhan?" Muller menjawab, "Saya ingat benar bahwa saya telah menggunakan waktu sebanyak 62 tahun, 3 bulan, 5 hari dan 2 jam untuk mendoakan 2 orang, tetapi belum melihat mereka bertobat."

Pendeta itu bertanya kembali, "Apakah Anda mengira Allah akan menyelamatkan ke 2 orang itu?" Dengan keyakinan penuh Muller menjawab, "Tentu!" Coba Anda pikirkan, mungkinkah Allah mengabaikan doa anaknya selama 60 tahun lebih?"

Tidak lama kemudian, George Muller pulang ke pangkuan Bapa. Di dalam satu kebaktian, pendeta teman dekat Muller tersebut menceritakan tentang percakapannya dengan Muller. Setelah kebaktian selesai, seorang ibu lalu datang memberitahukan bahwa kedua orang yang disebut-sebut oleh Muller, salah satu di antaranya adalah pamannya sendiri yang sekarang sudah menerima Tuhan. Sedangkan yang lainnya sekarang tinggal di Berlin dan juga sudah percaya kepada Tuhan.


THINGS TO LEARN:

Jangan putus asa, bila doa kita belum terjawab oleh Tuhan. Tetaplah berdoa dengan motivasi yang benar dan tulus jujur di hadapan-Nya, karena doa orang benar itu didengar TUHAN dan doa orang yang jujur dikenan TUHAN (Ams. 15:29 dan 15:8). Kita percaya bahwa Tuhan mempunyai cara dan waktu yang berbeda dalam menjawab doa-doa kita. Tidak semua jawaban doa kita itu dipenuhi Tuhan secepat yang kita harapkan, seperti contoh doa George Muller untuk pertobatan 2 temannya, dibutuhkan 60 tahun lebih.

TUHAN akan menjawab semua doa-doa kita, jika kita hidup dalam kebenaran. Tapi jawaban Tuhan itu tidak pernah tergesa-gesa, kita harus sabar dan belajar menunggu jawaban Tuhan. Nah, yang Tuhan inginkan pada kita, agar sabar menunggu dan biar waktu menunggu jawaban Tuhan itu tidak melemahkan iman kita (Rom. 8:26-27). Ingat: penundaan dari Tuhan bukan berarti Tuhan menolak kita, teruslah berdoa!


WISDOM WORDS:

Saren Kierkegaard: "Doa tidak mengubah Tuhan, melainkan mengubah orang yang berdoa."
John Bunyan: "Dalam doa, lebih baik memiliki hati tanpa kata-kata daripada kata-kata tanpa hati."


johannes_djing Ministry

Minggu, 20 Juni 2010

BERTUMBUH DI DALAM SEGALA HAL

... kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus,... Efs. 4:15.


John Wesley (28/06/1703 - 2/03/1791) adalah seorang penginjil dan teolog terkenal dari Inggris. John merupakan anak seorang pendeta dari gereja Anglikan. Ayahnya bernama Samuel Wesley dan ibunya adalah Susanna Annesley. John juga memiliki seorang adik yang dilahirkan pada tahun 1707, yang bernama Charles Wesley. Ia dikenal sebagai pendiri Gereja Methodis. (Wikipedia).

Dalam pelayanan pengambaran Injil, John mempunyai kegemaran membaca dan pembacaanya sebagian besar dilakukan pada waktu ia sedang dalam perjalanan dengan berkuda setiap harinya. Ia biasa berpergian dengan membawa buku-buku, baik itu buku kerohanian, ilmu pengetahuan, sejarah, kedokteran maupun teologia. Di samping buku-buku itu, tentu Alkitab dalam bahas Yunani dan tiga buku yang menjadi favoritnya pada waktu ia belajar di Oxford, yaitu buku: The Imitation Of Christ, Holy Living and Dying dan The Seious Call. Buku-buku itulah yang sangat membimbing kehidupan rohaninya. Ia juga mengajarkan kepada murid-muridnya agar mereka gemar membaca dan melakukan pelayanan pengabaran Injil.


THINGS TO LEARN:

TUHAN inginkan kita bertumbuh! Salah satu cara agar kita dapat bertumbuh secara rohani dan akal budi adalah dengan banyak belajar dan membaca buku. Banyak orang mengira, bahwa belajar dan membaca buku, baik itu Alkitab, buku-buku rohani, pengembangan kepribadian dan ilmu pengetahuan, itu hanya dilakukan pada saat di bangku sekolah atau kuliah saja. Pendapat itu salah! Tidak pernah ada kata tua untuk belajar dan membaca. Orang yang mau belajar adalah orang yang mau bertumbuh.

Seperti kita ketahui bahwa pertumbuhan itu tidak otomatis, ada prosesnya. Nah, kalau kita berhenti belajar berarti berhenti bertumbuh. Suka membaca buku merupakan salah satu bentuk belajar. Buku yang kita baca dapat memberikan banyak informasi bagi kita dan dapat menambah wawasan serta mengembangkan sikap kepribadian kita juga. Dan kalau kita bertumbuh, kita bukan lagi sebagai anak-anak, sehingga tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran (Efs. 4:14a). Oleh karena itu, pilihlah buku-buku yang bermanfaat untuk kita bertumbuh baik secara rohani dan akal budi.
WISDOM WORDS:

Rick Warrent: "Tujuan Bapa surgawi Anda ialah agar Anda menjadi dewasa dan mengembangkan karakteristik yang dimiliki Yesus Kristus."
Anonim: "Begitu pentingnya kegiatan membaca, sehingga kita seharusnya memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan membaca."
Eugene Wilson: "Hanya orang yang ingin tahu yang akan belajar dan hanya orang yang tegas yang akan mengatasi rintangan untuk dapat belajar. Nilai dari suatu pencarian selalu lebih mengasyikkan bagi saya dibandingkan nilai dari kecerdasan."


johannes_djing Ministry

Sabtu, 19 Juni 2010

KETAATAN KEPADA TUHAN MEMBAWA BERKAT

Jika kamu menaatinya, TUHAN, Allahmu akan menepati janji kasih setia yang telah dibuat-Nya dengan nenek moyangmu. Ul. 7:12 (FAYH).


Darrell Lee Waltrip (5/02/1947 - sekarang) adalah seorang pembalap mobil yang menjuarai tiga kali NASCAR WINSTON Cup (1981, 1982, 1985), Juara Daytona 500 pada tahun 1989, lima kali juara Coca-Cola 600 (dulu World 600), komentator TV Fox Broadcasting Company dan kolumnis Foxsport.com (sumber: Wikipedia).

Darrell adalah sosok pengemudi dengan gaya yang sangat agresif dan cara berbicaranya yang vokal, sehingga ia menerima julukan "Jaws" (hiu pembunuh, diambil dari judul film tahun 1975-an). Tetapi keadaannya berubah setelah secara mujizat ia berhasil lolos dari sebuah tabrakan dashyat di perlombaan Daytona 500. Darrell mulai pergi ke gereja bersama istrinya, Stevie. Mereka mulai membina sebuah keluarga, tetapi istri selalu menderita keguguran sebanyak empat kali. Padahal mereka sangat mendambakan anak.

Pada suatu hari, Cortez Cooper, pendeta jemaat datang berkunjung ke rumah Waltrip. Dan Cooper melihat mobil balap Waltrip disponsori perusahaan bir Budweiser. Dia bertanya, "Mobil Anda disponsori oleh perusahaan bir. Itukah citra yang Anda inginkan?" Waltrip baru menyadari bahwa itu salah; dengan sponsor perusahaan bir, itu sama saja Waltrip membantu menciptakan suatu ikatan yang menggambarkan antara pengaruh alkohol, mobil yang tercepat dengan kesuksesan.

Setelah pertemuan dengan pendetanya, pada tahun 1986, Waltrip dan timnya pindah ke hendrick Motorsports dengan sponsor deterjen Tide dari Protec & Gambler.

Dua tahun kemudian, setelah ketaatannya, putrinya, Jessica, lahir dan beberapa tahun kemudian lahir pula Sarah, putri keduanya. Dan pada tahun 1989, Waltrip memenangkan perlombaan yang dia impikan, perlombaan balap Daytona 500, dan juga memenangkan perlombaan balap Coca-Cola 600 (kemenangan pertamanya dari lima kemenangan berikutnya). Selain ia membukukan rekor kemenangan di berbagai ajang perlombaan, Waltrip juga mendapat bonus jutaan dolar dan beberapa penghargaan, antara lain 50 Greatest NASCAR Driver (1995), International Motorsports Hall of Fame (2005) dan lain sebagainya.


THINGS TO LEARN:

Woow...!!! Ketaatan Waltrip kepada Tuhan membuka pintu bagi Tuhan untuk mencurahkan hujan berkat atas kehidupannya.

Iman kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dengan ketaatan kepada Tuhan. Ketaatan adalah iman yang diwujudkan dalam suatu tindakan yang nyata. Rasul Yakubus mengajarkan bahwa, "Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yak. 1:22). Itu artinya siapa saja yang mendengarkan Firman Tuhan, tapi kalau tidak menaatinya berarti ia telah menipu diri sendiri. Iman yang sejati tidak akan pernah menunda-nunda ketaatan.

Teladan yang terbaik dapat kita ambil dari pribadi Yesus. Karena ketaatan-Nya yang sempurna sampai Ia rela mati di kayu salib. Ini tidak mudah, tapi Yesus lakukan karena ketaatan-Nya kepada Allah Bapa yang telah mengutus-Nya. Mungkin ada saat-saat tertentu Tuhan menuntut ketaatan dari kita untuk melangkah kepada sesuatu hal, mungkin tidak mudah bagi kita untuk melakukannya. Tapi ingat bahwa Tuhan itu yang memampukan kita untuk melakukannya. Dan pada saat kita taat, maka kita akan melihat hasil dari ketaatan kita. Karena ketaatan Yesus mati di kayu salib, maka kemenangan besar terjadi. Ketaatan membawa kemenangan dan mengundang berkat Allah.

WISDOM WORDS:

David McCasland: "Ketaatan kepada Kristus tidak menghapuskan badai kehidupan, tetapi hal ini menentukan apakah kita akan bertahan atau jatuh ketika badai datang menerjang."
Albert Lee: "Untuk menyenangkan Tuhan, kita harus melakukan pekerjaan-Nya sesuai kehendak-Nya."


johannes_djing Ministry